Senin, 14 Mei 2012
Ketika Aku Benci
Menjauhlah…. Sejauh kau mampu….
Menghilanglah…. Hingga sirna tak bersisa
Menjadi penghuni
Liang pusara masa laluku
Yang tak lagi ku sapa rindu
Terlebih bermimpi…. Bangkaimu bangkit kembali
Selasa, 08 Mei 2012
Akhir Kisah Kita
Ku isi perang dingin ini dengan sunyi
Berusaha menahan pelatuk amunisi emosi
Dengan segenap kesabaran yang tersisa
Agar tidak meledak mesiu angkara murka
Hanya akan menghitamkan laras hati yang tersakiti
Ku berusaha…
Dan ku tak mengharap kau melakukan hal serupa
Karena ini pilihanku….
Lakukan saja yang kau mau
Ku kira tak akan merubah akhir kisah kita
Sabtu, 05 Mei 2012
Merapuh Rindu
Gemerisik hujan tadi malam
Membuatku gelisah
Pasrah… dibalik selimut ketidakberdayaan jiwa
Yang begitu erat memeluk rapuhku yang merindu
Tentang seberkas asa yang dicoretkan bintang kejora
Ku sapa lelap langitmu…
Sembari memperlihatkan segenggam hati yang sakit
Terluka… Yang begitu deras meneteskan darah merahnya
Perlahan-lahan… irama denyutnya kian mereda
Terombang-ambing gelombang sunyi
Yang tampaknya belum akan menepi
Membuatku gelisah
Pasrah… dibalik selimut ketidakberdayaan jiwa
Yang begitu erat memeluk rapuhku yang merindu
Tentang seberkas asa yang dicoretkan bintang kejora
Ku sapa lelap langitmu…
Sembari memperlihatkan segenggam hati yang sakit
Terluka… Yang begitu deras meneteskan darah merahnya
Perlahan-lahan… irama denyutnya kian mereda
Terombang-ambing gelombang sunyi
Yang tampaknya belum akan menepi
Rabu, 02 Mei 2012
Malamku
Ku kayuh sampan malam
Membelah samudera rindu
Bergemericik buih-buih imajinasi
Liar bekejaran di lipatan riak waktu
Untuk pasrah berletupan
Disenyap pasir pantai
Pulau-pulau tak berpenghuni
Selasa, 01 Mei 2012
Isi Sunyi
Rembulan pun temaram dalam diam
Terbelenggu teralis awan berlapis
Di takberhingga isi sunyi…
Berkeluh tentang malam yang semakin tenggelam
Lirih… mengais mimpi…
Di reruntuhan pusara… gulita
Langganan:
Komentar (Atom)